Buruknya Drainase di Pegandon, Jalan Cepat Rusak dan Banjir Mengancam

TINTAHITAMNEWS.COM, KENDAL – Kondisi jalan di perempatan Pegandon, Kabupaten Kendal, kembali menjadi sorotan akibat genangan air yang terjadi setelah hujan deras. Berdasarkan pantauan di lokasi, genangan ini disebabkan oleh sistem drainase yang tidak berfungsi optimal, sehingga air meluap ke tengah jalan dan menghambat arus lalu lintas. 19/3/2025.

Sejumlah warga dan pengendara mengeluhkan kondisi ini karena memperbesar risiko kecelakaan dan mempercepat kerusakan jalan. “Setiap kali hujan, pasti tergenang. Akibatnya, jalan jadi berlubang, dan kalau malam hari sangat berbahaya untuk pengendara motor,” ujar Sandi, salah satu warga setempat.

Korelasi Drainase dengan Kualitas Jalan

Pemerhati Kebijakan Publik, Ananda Sudono, menyoroti bahwa buruknya sistem drainase memiliki dampak langsung terhadap kualitas jalan. “Air yang menggenang dalam waktu lama merusak struktur aspal, mempercepat pembentukan lubang, dan pada akhirnya memperpendek umur jalan. Jika akar masalahnya, yaitu drainase, tidak dibenahi, maka perbaikan jalan hanya akan menjadi solusi sementara,” ujarnya.

Selain merusak jalan, genangan air juga berdampak pada aktivitas ekonomi masyarakat setempat. Pedagang dan pengemudi truk pengangkut barang mengalami kesulitan saat melewati area tersebut. “Kami sering telat mengantar barang karena macet akibat genangan ini. Kendaraan kami juga lebih cepat rusak karena harus sering melewati jalan berlubang,” kata seorang sopir truk pengangkut hasil pertanian.

Langkah yang Harus Diambil Pemerintah

Untuk mengatasi masalah ini, Ananda Sudono mengusulkan beberapa langkah konkret yang perlu segera diambil oleh Pemerintah Kabupaten Kendal, di antaranya:

Audit dan Pemetaan Drainase

Mengidentifikasi titik-titik rawan banjir dan memastikan semua saluran air berfungsi dengan baik.

Normalisasi dan Perawatan Rutin

Melakukan pengerukan sedimen dan pembersihan sampah secara berkala agar aliran air tidak terhambat.

Desain Drainase yang Efektif

Menerapkan sistem drainase yang mampu mengakomodasi curah hujan tinggi serta menggunakan teknologi seperti sumur resapan.

Koordinasi dengan Masyarakat Meningkatkan kesadaran warga agar tidak membuang sampah ke saluran air dan memastikan pembangunan di sekitar jalan tidak mengganggu aliran drainase.

Sinergi Perbaikan Jalan dan Drainase

Memastikan bahwa setiap proyek perbaikan jalan selalu dibarengi dengan perbaikan sistem drainase agar hasilnya lebih tahan lama.

Pemerintah diharapkan tidak hanya fokus pada tambal sulam jalan, tetapi juga menyelesaikan akar permasalahan. Jika sistem drainase tidak diperbaiki, maka genangan air akan terus terjadi, dan jalan yang baru diperbaiki pun akan kembali rusak dalam waktu singkat.

Warga Pegandon berharap pemerintah segera turun tangan untuk menangani masalah ini secara serius. “Kami ingin solusi jangka panjang, bukan hanya perbaikan sementara yang berulang setiap tahun,” pungkas Sandi.

RED

Tinggalkan Balasan